Pembatasan
Wilayah Negara Indonesia dengan Timur Leste
Masalah batas wilayah antara
Indonesia dan Timor Leste hingga saat ini masih belum di bahas, karena masih
terdapat 4 titik perbatasan darat yang masih desengketakan, Gubernur Nusa
Tenggara Timur (NTT) Frans Lebu Raya saat pertemuan dengan komite satu DPD RI
di kupang,
Empat titik
wilayah darat yang masih disengketakan antara Indonesia dan Timor Leste yakni
Noelbesi di kabupaten kupang, Bijaelsunan dan Oben di kabupaten Timor Tengah
Utara (TTU) serta Malibaka di kabupaten Belu.
Batas wilayah laut yang sulit
ditetapkan yakni Enklave Ambeno Oeccuse. Dimana, enklave tersebut
berada diantara wilayah Indonesia. Jika
masyarakat Oeccuse hendak ke Kota Dilli ibu kota Timor Leste harus melewati
wilayah Indonesia. Sulit untuk menentukan batas wilayah laut di Oeccuse,
karena berada di antara wilayah Indonesia.
3 titik yang menyangkut penyelesaian batas wilayah
antara Indonesia dan Timor leste Tersebut yakni Desa Manusasi dan Desa Memo,
kecamatan Miomafo Timur Kabupaten Timor Tengah Utara, serta Desa Noelbesi,
kecamatan Amfoang Utara, Kabupaten Kupang. Kementrian Luar Negeri telah
menganjurkan surat protes ke pemerintah Timor Leste, terkait penyerobotan yang
dilakukan di lokasi yang masih disengketakan tersebut.
Perjanjian Bilateral
Pada Indonesia mengumumkan kemerdekaan pada tahun 1945, Timor Barat menjadi
bagian Negara baru itu, tetapi Portugis meneruskan bertahan di Negara
jajahannya, runtuhnya resim fasis Portugis pada tahun 1974, kemerdekaan
untuk Timor Timur didorong
oleh pemerintahan demokratis Portugis yang baru, gubernur baru ditunjuk pada
bulan November untuk mengesahkan parta-partai politik sebagai penyiapan bagi
pemilu untuk memilih siding konstituante pada tahun 1976, Tiga partai terutama
yang diciptakan adalah Uni Demokratik Timor (UDT, Uniao Democratica Timorense),
Front Kemerdekaan Timor(Fretilin, Frente Revolucionaria Timor Leste
Independente) dan Pemhimpunan Demokratis Rakyat Timor (Apodeti Associacao
Populer Democratica de Timorese).
Peristiwa ini ditinjau dengan teliti oleh Australia dan
Indonesia. Fretilin sering dikecam oleh negara-negara tersebut karena dicurigai
kecenderungan Marxis. Menurut pemilu yang diadakan pada tahun 1975 Fretilin dan
UDT menjadi partai yang paling populer dan mereka menciptakan persekutuan untuk
berkamnye bagi kemerdekaan. Presiden Indonesia, Suharto, sesudah menekan Partai
Komunis Indonesia (PKI) secara bengis pada tahun 1965, dikhawartirkan oleh partai
Fretilin yang menurut dia adalah sayap kiri, dan dia melihat risiko Timor menjadi
inspirasi bagi propinsi Indonesia yang ingin menjadi merdeka, misalnya Aceh,
Irian Barat dan Maluku. Gough Whitlam, perdana Mentari Australia pada saat itu,
menciptakan pertalian yang erat dengan Suharto dan di Jawa pada tahun 1974,
berkata bahwa situasi di mana Timor Timur merdeka.
Pada tahun 1975 negara
Portugis menjadi terpisah dari peristiwa dalam Timor karena ada kegelisahan social
dan krisis politik di portugis dan pemerintah menjadi lebih memperhatihan
dengan dikolonisasi jajahannya di afrika yaitu, Angola dan Mozambique. Pada bulan
agustue 1975, UDT mengadakan kudeta untuk berhenti popularitas Fretilin. Tapi pada
28 November 1975, Fretilin mengumumkan kemerdekaan sebagai Republik Demokrasi
Timor Leste dan memohon dorongan komunitasi internasional. Namun, pernyataan
ini tidak diterima oleh Portugis, Indonesia, Australia, atau Amerika Serikat
(AS). Kekurangan dorongan ini sudah jelas dalam hal Portugis, Indonesia
dan Australia dan AS sudah dikalahkan memalukan di Vietnam dan tidak ingin melawan
sekutunya dengan Indonesia Juga AS tidak mau nusantara yang luas distabilisasi oleh
resim yang dianggap sebagai sayap kiri selama suasana Perang Dingin sebagai
jawaban atas pengumuman Fretilin, Indonesia mendorong pemimpin UDT, Apodeti dan
dua partai kecil lain, KOTA dan Trabalhista menandatangani pernyataan yang
meminta integrasi dengan Indonesia bernama Pernyataan Blibo masih ada
percekcokan mengenai ataukah proses ini melakukan secara sah atau tidak. Karena
tidak ada dukungan internasional untuk Negara Republik Demokrasi Timor Leste,
Indonesia mengadakan operasi laut dan udara yang sangat besar pada tanggal 7
Desember 1975 dan pada bulan Juli 1976, Timor Timur menjadi propinsi
keduapuluh-tujuh Republik Indonesia secara resmi.
Penduduk Timor Timur tetap
isu yang sering dibicarakan dalam beberapa Negara, terutama Portugis.
Persesrikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tidak pernah mengakui Majelis Rakyat yang
dilantik Indonesia. Perilaku Indonesia dan mensukung kemerdekaan untuk Timor
Leste, tetapi tidak ada gunanya. Ada kemungkinan bahwa kekurangan pelawanan
dari pemerintah Australia adalah kaerana barangkali ada minyak ditemukan dilaut
di antara Timor dan Australia.
Selama kekuasaan Indonesia, beberapa kelompok memperjuangkan kemerdekaan
dan pada waktu itu, ketajaman-ketajaman dan pelanggaran hak asasi manusia
dilaporkan pada tahun 1998 , sesudah pengunduran diri Suharto, Timor Timur
ditawarkan autonomi di dalam Negara Indonesia tetapi tidak diberikan pilihan
kemerdekaan. Namun, pada Januari 1999 Presiden baru, Habibie menawarkan Timor
Timur memilih antara autonomy dan kemerdakaan ini terjadi sesudah tekanan
internasional kuat, khususnya surat ditulis oleh Perdana Menteri Australia,
Jose Howard yang mendesak Presiden Habibie member Timor Timour otonomi.
Pada tanggal 30 Agustus
1999, dalam referendum yang dipantau oleh PBB, kebanyakan penduduk Timor Timur
78,5% memilih kemerdekaan dan namanya diganti
menjadi Timur Leste ini menjadi realitas waktu pasukan PBB dikelola Australia
masuk pada tanggal 15 September. Namun, selama dua minggu diantara referendum
dan kemasukan PBB, Timor Leste mengalami penderitaan manusia besar dan
perusakan negaranya. Ibu kota Timor Leste, Dili, pada akhir 1999, terduga masih
ada 75.000 sampai 110.000 orang Timor leste tinggal di tempat tinggal pengungsi
di Timur Barat dalam kondisi fisik yang mengejutkan dan sangat takut pada
militia yang mengelola tempat itu (Human Rights Watch). Ada usul bahwa
kekejaman ini dilakukan oleh oasukan militia yang didukung oleh militer
Indonesia.
Persoalan yang ada
Adanya hubungan yang baik antara Indonesia dengan Timor Leste, bukan
berarrti bahwa diantaranya tidak ada permasalahan. Permasalahan yang belum
terselesaikan hingga saaat ini adalah mengenai perbatasan Negara. Masalah perbatasan
kedua negara ada 5.000 titik dari jumlah itu, 907 titik sudah disetujui dan
baru 103 yang terealisasi. Dari jumlah itu pula, ada tiga titik yang hingga
kini menjadi fokus kedua negara dan pembahasannya berjalan alot, yakni Noel
Besi-Citrana, Manusasi, serta Memo. Untuk ketiga titik itu, Indonesia
berpedoman kepada dasar aliran sungai yang mengarah ke muara Sungai Noel Besi.
Sedangkan Timor Leste berpedoman pada garis batas wilayah kerajaan yang pernah
ada di sana. Meskipun masih besengketa mengenai perbatasan, tetapi kondisi
dilapangan masih aman dan damai.
Keuntungan dan kelemahan posisi geografis
indonesia
Keuntungan dan kerugian letak geografis Indonesia :
1. Letak Indonesia yang berada diantara 2 benua yaitu
Asia dan Australia membuat Indonesia bisa menjalin hubungan baik dengan negara
– negara di kedua benua itu. Posisi tersebut selain juga berada di antara dua
samudra membuat Indonesia berada di jalur lalu lintas internasional dan dapat
menjadi tempat transit jalur perdagangan dunia. Hal itu membuat Indonesia dapat
membuat hubungan baik dengan negara lain, walau juga dapat membuat Indonesia
sebagai jalur lalu lintas kriminalitas internasional. Seperti lalu lintas
perdagangan narkoba dan perdagangan anak.
2. Kawasan Indonesia yang terdiri dari banyak pulau
membuat Indonesia kaya akan budaya, karena terdiri dari berbagai suku bangsa,
bahasa, dll. Selain itu juga akan timbul banyak bentukan alam seperti danau,
gunung api, pantai, dll. Hal itu dapat memajukan pariwisata Indonesia. Namun,
kontrol pemerintah pusat dengan daerah sulit terjadi,. Masih banyak pula
wilayah terpencil yang belum terjamah sarana pendidikan, kesehatan, dll akibat
wilayah Indonesia yang luas dan terdiri atas banyak pulau. Aksi kejahatan di
daerah pun tak tercium oleh hukum yang berlaku di Indonesia. Masih marak pula
hukum adat di daerah yang tak beadab, seperti kebiasaan perang antar suku di
Papua. Hal tersebut membuat pemerintah sulit mengontrol penduduk di daerah.
3. Laut yang luas dan garis pantai yang panjang
membuat Indonesia menyimpan hasil laut seperti ikan, kerang, serta bahan
tambang seperti minyak bumi. Hal itu dapat menambah pendapatan Negara.
4. Letaknya yang berada dikawasan tropis membuat
Indonesia kaya akan hasil hutan, berbagai jenis tanaman, dan berbagai jenis
hewan. Namun akibat pemanasan global, membuat wilayah Indonesia sangat menerima
dampaknya. Seperti sering terjadi badai tropis. Pengurangan daratan Indonesia
akibat pencairan es di kutub. Wilayah Indonesia yang banyak terdiri atas pulau
dan laut yang luas membuat daratan Indonesia banyak sekali berkurangnya, dll.
5. Tanah Indonesia yang subur membuat Indonesia
menghasilkan banyak hasil pertanian.
6. Wilayah hutan yang masih cukup luas menjadikan
hutan Indonesia sebagai paru-paru dunia. Namun, karena letak hutan yang jauh
dari pemantauan pemerintah akibat letak Indonesia yang berjauhan dan
berpulau-pulau membuat aksi kejahatan terhadap hutan, seperti pembakaran, pencurian
kayu, pembukaan hutan yang tak terstruktur marak terjadi dan sulit
dikendalikan.
Tulisan Bebas
Hidup itu suatu perjalanan dimana kita harus memilih dan pilihan itu harus
benar agar membawa kita lebih baik, selama kita hidup kita jangan tergiur
dengan harta karna harta itu sesungguhnya tidak dibawa sampai kita
menghembuskan nafas yang terakhir. Dan harta yang paling penting bagi kita
adalah Allah SWT dimana dial ah tempat kita untuk berlindung dari siksaan di
alam akherat nanti. Yang kita cari d dunia ini hanya lah amal, amal ibadah kita
sangat penting untuk kita lebih dekat lagi sama Allah SWT.
0 komentar:
Posting Komentar